Kemenhub dan Pelindo Bersama Bangun Sektor Maritim Indonesia yang Lebih Kompetitif

0
WhatsApp-Image-2025-05-13-at-2.58.53-PM-11

Jakarta, 3 Mei 2025 – Upaya memperkuat daya saing sektor maritim Indonesia semakin mendapat perhatian serius dari pemerintah dan BUMN strategis. Melalui sinergi antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), pengembangan sektor maritim kini diarahkan untuk menjadi lebih kompetitif di kancah global. Hal ini diperkuat melalui kolaborasi dalam gelaran Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 yang akan dihelat perdana pada 26–28 Mei di Jakarta International Convention Center (JICC).

Indonesia Maritime Week 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran dan diskusi industri maritim, tetapi juga platform untuk memperkenalkan transformasi maritim Indonesia kepada investor dan pelaku industri global. Dirjen Hubla, Capt. Antoni Arif Priadi, menyatakan bahwa sinergi yang dibangun dalam ajang ini akan membuka akses luas bagi investasi asing. “Kita berharap banyak investasi yang akan masuk ke Indonesia, baik itu dari sisi shipping-nya, dari sisi pelabuhannya, dari sisi kargonya. Kita juga ingin menarik investasi dari asing, dari luar negeri yang berkaitan dengan shipping, sehingga itu akan membuat shipping kita semakin kuat,” ujarnya.

Sebagai motor penggerak utama pengelolaan pelabuhan di Indonesia pasca-merger, Pelindo memainkan peran penting dalam mendorong efisiensi layanan logistik nasional. Menurut Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo, transformasi operasional menjadi landasan untuk memperkuat daya saing sektor maritim. “Indikator dari target kita pasca merger adalah memperpendek port stay dan cargo stay. Jadi setelah Pelindo merger, kami membuka lebar-lebar untuk kolaborasi dengan strategic partner baik global maupun domestik dengan fokus adalah bagaimana mendukung pemerintah agar biaya logistik nasional menjadi lebih efisien,” jelasnya.

Partisipasi aktif dari Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Pertamina International Shipping (PIS) dalam IMW 2025 memperkuat kolaborasi lintas sektor yang terkoordinasi. Ketua INSA, Carmelita Hartoto, menegaskan bahwa pemahaman terhadap regulasi lokal menjadi kunci bagi pelaku usaha asing. “Sehingga kalau mereka (perusahaan kapal asing) ingin bekerja sama dengan perusahaan lokal, mereka sudah cukup mempelajari regulasi yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Dengan mengusung tema “Kepemimpinan Maritim Asia: Konektivitas, Keberlanjutan, dan Digitalisasi,” IMW 2025 menjadi langkah konkret dalam menjadikan sektor maritim Indonesia lebih adaptif, efisien, dan terbuka terhadap kolaborasi internasional. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *