BSI Dukung Kemajuan Keuangan Syariah Global: Wakil Indonesia di UN ECOSOC Forum
New York, Amerika Serikat, 28 April 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi wakil Indonesia dalam Side Event of 2025 UN ECOSOC Forum on Financing for Development (FFD) yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York. Kehadiran BSI dalam forum internasional ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk mendukung perkembangan keuangan syariah sebagai bagian penting dari arsitektur keuangan global masa depan.
Direktur Keuangan & Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa sistem keuangan syariah menawarkan solusi bagi tantangan global, terutama dalam menciptakan keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. “BSI hadir untuk menunjukkan bahwa keuangan syariah mampu menjadi jembatan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial yang merata,” kata Ade Cahyo di hadapan peserta forum.
BSI memaparkan kontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti melalui pembiayaan untuk proyek ramah lingkungan, pemberdayaan UMKM, serta digitalisasi layanan perbankan syariah untuk menjangkau masyarakat unbanked. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa keuangan syariah tidak hanya relevan secara ideologis, tetapi juga efisien dan modern secara praktis.
Kolaborasi strategis BSI dengan Bappenas, UNDP, dan BAZNAS dalam program Green Zakat menjadi salah satu inovasi yang mencuri perhatian forum. Program ini dinilai mampu menunjukkan bagaimana instrumen tradisional seperti zakat dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan berkelanjutan, menciptakan dampak ekonomi dan sosial yang luas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan tampil di panggung internasional, BSI memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang tidak hanya menjadi pasar bagi keuangan syariah, tetapi juga sebagai pionir dalam inovasi dan pengembangan model-model baru yang dapat diadopsi secara global. Dukungannya terhadap kemajuan keuangan syariah dunia menjadi bagian dari kontribusi Indonesia dalam menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih adil dan berkelanjutan. (Redaksi)
